Tiga Kali Raih Juara Nasional Penulisan Puisi
Mellisa Khuzza Azzura ketika di kelas nampak biasa-biasa saja. Hampir sama dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya. Mahasiswa yang kerap dipanggil Zura oleh teman-teman sekelasnya itu, dikenal sebagai Si Mungil yang Pendiam. Dibalik karakter yang pendiam itu, siapa sangka ia memiliki bakat berakting dan menulis puisi yang luar biasa.
Mahasiswa yang karyanya berkeliaran di media lokal maupun nasional itu, ternyata memfokuskan hobi bersyair. Dari hobinya itu, ratusan karya telah diciptakan selama proses kreatifnya selama ini. Kini, dari hobi yang sekadar corat-coret di buku catatan kuliah, menjadi gagasan yang patut diperhitungkan di kancah nasional. Karya-karyanya yang menarik bagi juri di beberapa lomba penulisan puisi, membuat bangga para teman-temannya, baik teman Komunitas Sanggar Sastra (Kostra) maupun teman sekelasnya.
Zura yang duduk di semester VI Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, beberapa kali karyanya menjadi favorit juri, seperti karya yang berjudul Membingkai Harapan, ditempatkan di posisi juara 1 oleh juri, bersama penerbit Aurora Aksara Media. Karya yang berjudul Bilik Berkasih menjadi pemenang utama dalam even lomba menulis puisi tema "Ruang dan Waktu" oleh penerbit Hanami dan Harasi Kalimantan Tengah. Satu lagi, dalam lomba penulisan puisi yang lain, karyanya berjudul Kenali Ia Lebih Dulu berhasil ditempatkan di posisi juara dua yang diselenggarakan oleh WA Publisher awal April lalu.
Penulis muda yang memiliki nama pena Melzara untuk karyanya itu, tertarik dengan spesialisasi tema nasionalisme dan cinta. Kini, Puluhan karyanya, selain menjadi pemenang di beberapa even, juga beberapa kali menjadi kontributor favorit di berbagai lomba dan penerbitan buku karya sastra nasional.
Ia mengatakan, salah satu jurus jitu untuk menempuh semua itu adalah kesabaran dan penghargaan terhadap proses. "Saya menulis dan terus menulis, tidak ada proses yang seketika," katanya.
Melzara sapaan akrab akhir-akhir ini, memiliki tekad besar untuk mengembangkan literasi kampus di bidang penulisan bersama teman-teman Kostra Unirow Tuban. Ia bersedia dan menyempatkan ruang dan waktu diskusi sekadar bertukar pikiran kepada adik-adiknya di Kostra Unirow dan siapa saja yang ingin sharing penulisan puisi. (Hikho)